Special Information For You........

Jumat, 08 Februari 2019

Connecting Time Connect Group - Feb 8th, 2019 (Indonesia)

Minggu, 13 November 2011

BERKAT BERKAT BERKAT

Shalom..Saudara apa kabar?
sudah lama tidak berjumpa..saya yakin Anda sudah diBERKATI, sudah DISEMBUHKAN, sudah DIPULIHKAN dan sudah diangkat TUHAN menjadi ANAKNYA saat ini, sekarang dan untuk selamanya. AMIN.

Saudara yang dikasihi dalam Tuhan..tahun ini adalah TAHUN dimana BERKAT TUHAn dicurahkan semakin melimpah kepada setiap orang yang percaya kepadaNya. Namun sering dijumpai mengapa ada seseorang yang hidupnya tidak berubah menjadi lebih baik dan malah ada yang cenderung turun?

Yang menjadi pertanyaan siapa saja yang diberkati TUHAN?
1. Orang yang mau SUNGGUH-SUNGGUH mengandalkan Tuhan.
"berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya ..." (AMSAL 10:22)
Kadang orang berkata "aku sudah mengandalkan Tuhan tetapi kok tidak ada hasilnya, malah kondisiku semakin parah"
Namun kita harus jujur pada diri sendiri, apakah "BENAR" mengandalkan Tuhan? atau mengandalkan Tuhan tetapi dengan pikiran, kemauan, dan cara sendiri?

"sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-ku, demikianlah firman Tuhan.. " (Yesaya 55:8)
Percaya saja bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan PASTI TERBAIK untuk "anak2"Nya. Tuhan menyelidiki hati manusia, dan terkadang kita menipu diri sendiri yang justru menjadi bumerang bagi masa depan.

Ingin hidup SUKSES dan diBERKATI LUAS BIASA, kuncinya adalah :
"beginilah firman Tuhan: terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan " (Yeremia 17:5)
paham saudara?

2. Orang yang melakukan "bagian"nya
Berapa banyak diantara Saudara yang sudah melakukan bagiaan saudara sebelum Tuhan melakukan bagiaanNya. Pada saat sakit mau sembuh, langsung berpikir dokter mana yang terbaik dan rela mengeluarkan banyak uang demi obat yang diberikan dokter untuk kesembuhannya. Belum pula menyalahkan Tuhan mengapa diijinkan mengalami sakit penyakit.

Saudara yang kukasihi dalam Tuhan, jika kita sakit, ada 2 penyebab:
1. Saudara DIUJI oleh TUHAN
2.Saudara DICOBAI oleh iblis

Mengapa diuji TUHAN? karena ketika manusia lulus "UJIAN" TUHAN maka mereka layak untuk naik ke level yang lebih tinggi entah itu karis, bisnis, pekerjaan dll.
Mengapa dicobai iblis? karena manusia membuka celah, tidak ada urapan ROH KUDUS, tidak mau intim dengan TUHAN dan yang paling penting adalah tidak melakukan bagian untuk mendapatkan KASIH KARUNIA dari TUHAN.

Bagian apa yang harus dilakukan?
1. Kalau mau berkat melimpah : SETIA perpuluhan, persembahan dan belajar mengasihi orang paling "miskin" sekalipun.
2. Kalau mau dipulihkan : DOA dan PUASA, intim dengan TUHAN setiap saat, banyak menyembah dan mengucap syukur.
3. Kalau mau DISEMBUHKAN : PERCAYA dengan PERJAMUAN KUDUS (DARAH dan TUBUH KRISTUS) sudah menyembuhkan dan dengan IMAN PERCAYA sudah sembuh. Menggunakan minyak urapan sebagai sarana ROH KUDUS mengurapi dengan KUASANYA.
4. Kalau mau keluarga diselamatkan : BERTOBAT dan selalu BERDOA, lepaskan kuasa Keselamatan Ilahi turun atas Keluarga dan Saudara Anda.

3. ANAK ALLAH
ada perbedaan antara anak ALLAH dengan anak allah.
1. ALLAH sesungguhnya adalah :
"akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup ..." (Matius 22:32)
2. Apakah Allah memiliki nama?
"demikianlah kita mengenal roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, .." (1Yohanes 4:2)
Nama Allah adalah Yesus Kristus.
Bukti nama Yesus Kristus memiliki kuasa ILAHI :
a. "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi " (Filipi 2:10)
b. "Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua" ( Kisah Para Rasul 3:16)
c. "Orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan" (1Korintus 5;5)
d. "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Filipi 2:10)
e. "Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus, Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani." (Kisah Para Rasul 4: 30-31)

Jelaslah dengan satu NAMA TUHAN YESUS, segala yang ada di SURGA dan di BUMI takluk akan KUASA NAMANYA.
apakah cukup dengan nama YESUS, Anda diberkati, dipulihkan? Seperti halnya diatas Anda harus melakukan bagian Anda, yaitu :
MENJADI ANAK ALLAh, caranya?
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru" (Roma 6:3-4)

Untuk menjadi ANAK ALLAH, Anda dan saya harus lahir baru dan SIAP2 lah menerima KASIH KARUNIA ALLAH yang berlimpah, mau saudara?
SEGERA hubungi gereja lokal Anda dimanapun tempat saudara berada, konsultasikan kepada hamba TUHAN untuk sesegera mungkin Anda menerima 'lahir baru" sebelum waktu terlambat.

Jangan mau BERKAT, KESELAMATAN, PEMULIHAN dari TUHAN direbut oleh iblis karena Anda belum lahir baru menjadi ANAK ALLAH. Kalau Anda bisa diberkati TUHAN SEKARANG mengapa harus menunda besok atau lusa.

TERIMA KESELAMATAN DARI ALLAH BAPA PUTRA dan ROH KUDUS, sekarang dan untuk selama-lamanya. AMIN.
fROM: WWW.ROHKUDUS.ORG

Kamis, 25 Agustus 2011

Mengatasi Masalah "Si Menu Utama di Penjara Ketidaktaatan"

Masalah…???? Inilah isi dari dunia ini. Masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah pasangan hidup adalah sebagian kecil dari sedemikian banyak masalah yang dihadapi setiap manusia.
Pada awalnya sejak penciptaan dunia, Tuhan menciptakan segala sesuatu baik adanya. Semua sudah Tuhan sediakan. Makanan tinggal ambil saja, pasangan yang sepadan pun sudah Tuhan sediakan. Tidak perlu mencari sana, mencari sini. Tetapi, semua keindahan itu sirna, dan berubah drastis pada saat manusia mulai tidak taat kepada perintah - Nya.
Contoh yang paling nyata adalah manusia harus berpeluh untuk mencari makanannya, sangat berlawanan dengan kondisi semula dimana makanan hanya mengambil saja.
Hal yang sama juga terjadi pada masalah pencarian pasangan hidup. Pencarian pasangan hidup bisa menjadi suatu masalah cukup pelik, apalagi jika kita sudah sampai merasakan pahitnya suatu penolakan, sakitnya dikhianati, pacaran bertahun-tahun kemudian putus dijalan, atau juga pasangan yang sudah kita yakini itu sebagai milik kita diserobot orang. Sakitnya hati ini…  dan akibat yang paling parah adalah menyalahkan Tuhan dan lari dari – Nya. So what gitoe loh?

Semua kesusahan, persoalan dan masalah yang dihadapi manusia bisa digolongkan sebagai bentuk dari:
- Ujian
- Teguran atau hukuman

Masalah sebagai suatu bentuk dari ujian, bisa kita pelajari dari Ayub.
Sedangkan pembahasan saat ini, adalah suatu masalah atau persoalan yang merupakan suatu bentuk dari suatu teguran atau hukuman.

“Apetheia” atau “ketidaktaatan” merupakan sumber munculnya suatu masalah, sebagai bentuk dari teguran atau hukuman.

Di dalam Kitab Yosua 1:7, sangat jelas bahwa apabila kita mau beruntung maka kita diperintahkan untuk tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri.

Yosua 1:7 “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.”

Roma 11:32 “Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan - Nya atas mereka semua.”

Dalam Roma 11:32 diatas tertulis kata “kemurahan - Nya” dan bukan “kasih karunia - Nya”. Adapun perbedaan dari kedua kata tersebut, dalam konteks Iman Kristiani yaitu:

a. Kasih Karunia - Nya diberikan kepada kita, yang mana untuk memperolehnya kita tidak perlu melakukan usaha apapun. Kasih Karunia - Nya adalah berupa Keselamatan yang diberikan gratis, secara cuma-cuma melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.
b. Kemurahan - Nya diberikan kepada kita, yang mana untuk memperolehnya kita harus melakukan usaha. Usaha tersebut kitalah yang melakukan, dan Tuhan sendiri yang akan merespon usaha tersebut, yaitu dengan memberikan harga yang kurang dari yang seharusnya kita usahakan. Itulah substansi dari kata “kemurahan - Nya”.

Kemurahan demi kemurahan dari Tuhan inilah yang kita usahakan untuk memperolehnya, sebagai jawaban dari setiap persoalan yang ada.

Matius 22:34-40 mengingatkan kita apakah kita sudah benar-benar taat untuk mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

Matius 22:34-40
22:34. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Dimanakah level kita saat ini, sudahkah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi? Sudahkah kita mengasihi sesama manusia, seperti mengasihi diri sendiri?

Mari kita belajar dari Lukas 10:25-37. Di dalam Lukas 10:25-37, terdapat 4 (empat) Level berbeda, yang bisa mewakili berada di kelompok manakah kita saat ini?

a. Level 1: Apakah kita ada di posisi Penyamun / Perampok atau Dirampok
Perampok merupakan bentuk tingkat kehidupan yang paling bawah di dunia ini. Sementara posisi Dirampok, adalah suatu bentuk kehidupan yang selalu kehilangan apa yang menjadi hak nya.
b. Level 2: Apakah kita berada di posisi Imam atau orang Lewi
Jabatan Imam hanya diberikan kepada orang Lewi saat bertugas melayani. Level 2 ini mewakili orang yang selalu punya alasan untuk tidak berbuat baik menolong sesama dengan berbagai alasan.
c. Level 3: Pemilik Penginapan
Pemilik Penginapan mewakili orang yang selalu punya pamrih, apabila melakukan suatu kebaikan untuk menolong orang lain.
d. Level 4: Orang Samaria
Orang Samaria mewakili orang yang:
- penuh belas kasihan,
- rela berkorban,
- rela merendahkan diri untuk turun dan memberi kesempatan pada orang lain, dan,
- bisa dipercaya,
dalam berbuat baik menolong sesama.

Cara kerja Tuhan Yesus:

- Belajar dari perumpamaan anak yang hilang
Sang anak pergi meninggalkan rumah merantau ke negeri lain dan berfoya-foya, sampai harta yang dibawanya habis. Bahkan sang anak kemudian harus makan dari makanan babi. Sampai pada satu saat sang anak menyadari bahwa dia masih punya Bapa yang kaya raya.
Lalu, sang anak mengambil keputusan untuk pulang ke rumah Bapanya. Sang Bapa menyambut dengan sangat sukacita atas kedatangan sang anak tersebut.

Dari perumpamaan tersebut, bisa dijelaskan bahwa jika ada suatu masalah yang memang timbul karena ketidaktaatan kita, maka diperlukan langkah Pertobatan disertai dengan langkah Berbalik (metanoia) dari cara hidup yang lama. Inisiatif Bertobat dan Berbalik berasal dari diri kita pribadi. Dan Kemurahan Bapa akan menyambut langkah pertobatan kita tersebut.

Tuhan Yesus sudah menyediakan segalanya. Kemurahan – Nya sudah menanti kita. Bersediakah kita untuk keluar dari penjara ketidaktaatan, dan datang menghampiri - Nya? HALELUYA!!!

Minggu, 14 Agustus 2011

A Warning for 2011!

January 7th, 2011

Emailed: December 30, 2010

For about six weeks I’ve had a very heavy heart. Or to say it in another way, I’ve been feeling very brokenhearted. So much so, even my emotions have been very close to the surface as well — tearing up very easily. Although I’ve had a general sense as to why, I just could not see the entire picture clearly enough to share it with all of you until now.

Everything came into focus for me when God gave me a Scripture after I spent my customary extra time in prayer on Sunday morning. With the Scripture, everything just fell into place. I now could understand not only the heaviness I’ve been feeling, but also why I had trouble seeing it clearly enough to share with all of you. I simply did not have all the “pieces” until now, because the time was not right until now; therefore, as we move into 2011, we need to take what is said below very seriously.

Recently I was in a church service and I could not sense the presence of God’s Holy Spirit at all. I mean NOT at all! I was literally startled, because I should have felt God’s presence in this church. Yes, everything on the outside seemed okay and Scripture was indeed read; yet, I felt so uncomfortable that I could not get out of there fast enough. The unmitigated alienation of God’s Holy Spirit I felt was such a real and overwhelmingly powerful experience to me, I just wanted to cry out like Jesus did on the cross just before His death (Matthew 27:46).

The Scripture God placed upon my heart was from Genesis 6:3, “My Spirit shall not strive with man forever.” (NASB) Knowing that God said this just before His global judgment — well, let’s just say it adds all the more to its implications. I believe with all my heart God has been not only telling me, but also showing me that He is beginning to remove His Holy Spirit in the midst of this end-time apostasy and the void will be filled with a very powerful delusion, because mankind did not love the truth. It definitely appears that 2011 will be a significant turning point in God’s timetable as to His dealings with mankind. This is a very serious change, please do not take this warning lightly.

That said, this is not about when the end will come, but that we are living in very dangerous and deceptive times. Please, I beg you, you need to make sure you’re ready — your lamps are full — that you’re genuinely born-again from within with God’s Holy Spirit. When? NOW! Why? Because God’s Spirit — the Holy Spirit shall not strive with man forever.

For those of you who are in a church leadership position, and as such will be held to a much stricter judgment, well all I can say is, please make sure you search your own heart carefully as well, and in every way stay alert. And please, I beg you to take this warning extra seriously — for the delusion will be very powerful (Matthew 24:24-25).

May I humbly and strongly suggest to everyone to read or reread the chapters in my book, The Portrait of a Christian, titled: Satan, Disguised as an Angel of Light and The Truth Shall Make You Free and Be Not Ignorant of Satan’s Schemes. (You can also read the chapters online for free as my “Heart-to-Heart” commentaries.) Also, I would very strongly suggest to you to read or reread my Blog post titled: A Dire Warning!

This was very hard for me to write, and I remain literally and extremely brokenhearted, because I truly know and understand how dangerous and serious the implications are of what I wrote. Yet, who will give heed to my words? Would you please give this Email to everyone you know?

Finally, God told me not to reveal to anyone the church I mentioned above, because this is not about “a” church, but it’s about ALL churches in general; so please, don’t even ask. Besides, in actuality the real Church is just a gathering of saved born-again individuals; therefore, you as the Church — as an individual you need to make sure your lamp is full of oil (Holy Spirit) and the wick is trimmed of ash (flesh) so you’re burning bright every day with God’s light for the rest of your life — however long that may be. As it’s written, stay awake, alert and ready at ALL times for no one knows the exact time of our Lord’s return!

From my heart to yours,
Minister Raymond D. Sopp

Note: This Email was sent out to our mailing list on December 30, 2010. When you visit this ministry’s website below, please consider joining this ministry’s Email list so you can stay updated and informed.

In order to keep this ministry’s website focused and uncluttered, and for cost efficiency, we are relying on Email more and more. We will keep your Email address confidential and private, and you can easily unsubscribe at any time.

Website: www.SoppMinistries.org

Kerinduan Tuhan Untuk Orang Mengalami Mujizat

Selasa, 12 Juli 2011 00:00 Pdt. Dr. Ir. Jusak Handojo, MA

Read more: http://www.sinodegbi.org/artikel/

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi ayng akan datang kedalam dunia" (Ayat 14)

Bacaan Firman Tuhan hari ini membuktikan keberadaan Yesus sebagai Tuhan Sang Pembuat Mujizat. Mujizat ini dimulai dari ketika Yesus memberikan suatu pernyataan tentang keinginan-Nya agar orang-orang yagn sangat banyak itu diberi makan, tetapi masalahnya mereka berada disuatu tempat dan situasi yang tidak memungkinkan untuk menyediakannya.

Secara logika saja sudash sulit untuk menyediakan roti yang cukup, belum lagi di daerah itu tidak ada toko bakery yang menjual roti sebanyak itu. Sebenarnya Yesus sudsah tahu apa yang harus dilakukan-Nya, hanya Ia mau mengajarkan para murid-Nya tentang sikap yang harus dimiliki sebelum membuat mujizat.

Secara sepintas Andreas melihat bekal seorang anak kecil yang membawa lima roti jelai dan dua ikan, tetapi Andreas sadar bahwa bejal anak kecil itu sangat tidak berarti bagi orang sebanyak itu.

Sikap yang sama seringkali terjadi pada kita, ketika dalam situasi kebutuhan yang sangat besar, sementara yang kita lihat atau miliki sangat kecil. Kemudian kita mulai bersungut-sungut atau menggerutu lalu mulai membandingkan dengan orang lain yang dianggap lebih beruntung nasibnya.

Jika itu terjadi, maka kita harus bertobat dan belajar dari Tuhan Yesus, walaupun hanya ada 5 roti dan 2 ekor ikan, Ia melihat kemahakuasaan Bapa-Nya (ayat 9-11a).

Mujizat akan selalu dialami oleh mereka yang meletakkan seluruh eksistensi hidupnya kepada Tuhan Sang Khalik.

Kebenaran yang diajarkan kepada kita adalah jangan menganggap tidak berarti sesuatu yang mungkin kecil dan tidak berarti yang ditaruh dalam hidupmu, mulailah memandang kepada Bapa, Pencipta langit dan bumi, lalu ucapkan syukur atas berkat itu!

Belajar dari kebenaran diatas, maka apa yang harus anda lakukan dalam menghadapi hari-hari yang sukar ke depan? Menghadapi hari-hari yang penuh goncangan ini Tuhan memberikan jaminan-jaminan melalui janji-Nya, yakni:

1. Setiap ada tantangan, berarti ada kesempatan. Masalah selalu ada selama kita hidup didunia ini, tetapi sebagai anak-anak Tuhan, kita memiliki kesempatan dalam setiap tantangan itu untuk mengalami lawatan mujizat. Masalahnya adalah ketika roti itu masih ditangan sang anak kecil, maka tidak akan terjadi mujizat, tetapi ketika roti itu diserahkan ke tangan Tuhan Yesus, disitulah mujizat pelipatgandaan terjadi (ayat 12).

Sekarang yang perlu menjadi perenungan kita adalah “roti itu” dipegang terus dalam tangan kita? Artinya kita masih mengandalkan kekuatan sendiri serta kemampuan logika yang sangat terbatas. Kita tidak akan mengalami mujizat, apabila memegang terus ditangan kita dan tidak dilepaskan ke tangan Tuhan. Tetapi apabila dalam setiap tantangan kita selalu berjuang bersama Tuhan (mengandalkan Tuhan), maka disitulah kunci kemenangan kita.

2. Iman yang dinyatakan dalam ketaatan. Dalam hari-hari yang penuh goncangan ini, tidak cukup kita berkata saya beriman, tetapi kita harus mengekspresikan iman kita dalam ketaatan kepada Firman Tuhan (Yakobus 1:22).

Karena iman tanpa perbuatan adalah kosong (Baca. Yakobus 2:19-22). Ketaatan anak kecil memberikan roti itu kepada Tuhan Yesus menghasilkan kelimpahan (ayat 11-13). Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketaatan dalam hal memberi perpuluhan dan menabur benih keuangan kita dalam ladang Tuhan yang akan membawa mujizat keuangan (Maleakhi 3:10; I Korintus 9:9-15)

Ketaatan kita dalam memberitakan Injil akan membawa mujizat tuaian jiwa-jiwa dan penyertaan Tuhan atas hidup kita (Roma 10:12-15; Matius 18:18-20) dan sebagainya. Kebenarannya adalah apabila kita taat kepada perintah Tuhan hasilnya adalah berkat (Ulangan 28:1-14). Doa saya, kiranya kita semua mengalami seperti yang Tuhan Yesus rindukan, yaitu mengalami mujizat-Nya.

Doa: Nafas kehidupan serta keberadaan hidupku sampai saat ini adalah merupakan mujizat-Mu ya Tuhan. Karena itu, aku bersyukur dan mempersembahkan seluruh hidupku untuk Engkau pakai bagi kemuliaan nama-Mu. Amin.

Renungkanlah:

1.Bagaimana caranya supaya saudara selalu dapat mengalami mujizat Tuhan dalam hidupmu?
2.Mujizat terbesar apakah yang pernah saudara alami sepanjang hidupmu? Ceritakanlah itu!


Read more: http://www.sinodegbi.org/artikel/daily-reflection/1092-kerinduan-tuhan-untuk-orang-mengalami-mujizat.html#ixzz1UzTOFCtp





Doa syafaat Abraham untuk SODOM (Kejadian18:16-33)

Oleh: Pdt. Yohannis Trisfant
kotbah.org

Apa itu doa syafaat
Ada seorang hamba Tuhan menceritakan pengalamannya. suatu hari dia ke rumah jemaatnya, yang bernama Joni.
Pendeta ini bertanya: apakah kamu berdoa tiap malam?
Joni : enggak, karena saya tidak setiap malam
membutuhkan sesuatu
Beberapa orang Kristen punya pandangan seperti ini. Karena semuanya berjalan lancar maka saya tidak perlu terus berdoa. Semua kebutuhan saya sudah terpenuhi, jadi cukuplah sekali kali berdoa. Ini adalah pandangan yang salah mengenai doa. Doa itu bukan hanya meminta untuk kebutuhan pribadi. Doa juga adalah meminta untuk kebutuhan orang lain, meminta agar Tuhan memberkati gereja, bangsa, penginjilan, para misionaris. Ini yang disebut dengan doa syafaat. Jadi doa pribadi adalah pemintaan untuk keperluan saya dan juga untuk keperluan orang lain dan untuk pekerjaan Tuhan. Paulus mengatakan ini dalam 1Ti 2:1-3 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, (2) untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita
Mengapa berdoa syafaat?
Kita harus berdoa syafaat. Karena jika tidak pernah berdoa syafaat, maka kerohanian kita selama ini tidak bertumbuh. Tanda dari kedewasaan rohani adalah doa syafaat. orang kristen yang berdoa syafaat adalah orang kristen yang bertumbuh kerohaniannya. Mereka yang tidak berdoa syafaat tidaklah bertumbuh. Hal yang menarik dari kisah ini adalah bukan Lot yang berdoa untuk sodom melainkan Abraham. Padahal Lot tinggal di Sodom sedangkan Abraham tidak tinggal di Sodom. Mengapa Abraham yang berdoa untuk sodom sedangkan Lot tidak berdoa untuk sodom? Kita mungkin mengatakan karena Allah memberitahukan rencanaNya untuk memusnahkan sodom kepada Abraham sedangkan kepada Lot, tidak. Namun pertanyaannya adalah, seandainya Lot berada di posisi Abraham saat itu dan diberitahukan mengenai rencana Allah untuk memusnahkan Sodom, apakah Lot juga akan berdoa seperti Abraham berdoa untuk Sodom? Saya yakin tidak. Doa Lot yang dicatat oleh Alkitab dalam peristiwa sodom adalah doa untuk keselamatan dirinya sendiri, bukan doa syafaat untuk keselamatan orang lain.

Walaupun Lot diberitahukan rencana Allah sebelumnya, dia tidaklah punya kapasitas untuk berdoa syafaat bagi Sodom, karena kehidupan rohani Lot telah banyak dipengaruhi oleh hal hal duniawi.

Sangat berbeda dengan Abraham, Abraham adalah orang yang bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan. Hasil dari peprtumbuhan rohani ini adalah Abraham berdoa bagi sodom ketika dia mengetahui rencana Alah untuk memusnahkan sodom.
Dr. Finney, seorang pengkotbah kebangunan rohani pada abad ke…. mengatakan: Allah berkomunikasi kepada manusia dengan 3 cara, pertama, melalui firmanNya dalam Alkitab, kedua melalui pemeliharaannya, ketiga melalui RohNya yang Kudus yang memberikan instruksi dan gerakan kepada kita untuk berdoa. setiap kali saudara digerakkan untuk berdoa, maka itu adalah suara Tuhan untukmu. Tuhan sedang berbicara dalam hatimu untuk datang kepadaNya dalam doa membawa semua persoalan persoalanmu. Apalagi dalam doa syafaat. Orang kristen yang sudah bisa mendoakan orang lain, yang mendoakan gereja, yang mendoakan bangsa dan negara, adalah orang orang yang sudah mendengarkan suara Tuhan untuk berdoa syafaat. orang kristen itu pasti sudah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan sebelum dia berdoa syafaat. Doa syafaat Abraham adalah hasil daripada pembicaraannya dengan Tuhan. Hasil daripada pengenalanNya kepada Tuhan. Pada saat kita bertumbuh dalam komunikasi dengan Tuhan, dalam pengenalan akan Tuhan, maka hasil yang terlihat bukan hanya pengetahuan mengenai Tuhan, tetapi ada sebuah perubahan dalam doa doa kita. Doa-doa kita tidak lagi berpusatkan kepada diri sendiri tetapi kepada Allah. Doa doa kita bukan hanya melulu meminta untuk diri sendiri tetapi juga akan meminta untuk orang lain, untuk gereja, untuk masyarakat, untuk bangsa dan untuk dunia ini. inilah hasil daripada sebuah pertumbuhan rohani, yaitu akan menghasilkan doa syafaat. Lot tidak berdoa syafaat karena tidak bertumbuh. Abraham berdoa syafaat karena bertumbuh. Musa berdoa syafaat karena bertumbuh. Daniel berdoa syafaat karena berumbuh. Karena Nehemia bertumbuh, maka dia berdoa syafaat. Bagaimana dengan saudara? Pertumbuhan rohani dapat terlihat dari buahnya, dan salah satu buahnya adalah menjadi orang orang yang tidak egois lagi dalam doa.
Orang kristen yang masih egois dalam doa doanya tidaklah bertumbuh dalam kerohaniannya. Zaman kita sekarang adalah zaman si aku. Si aku bukan hanya berada dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam dunia rohani. Kebanyakan permintaan kita adalah kesehatanku, keluargaku, pekerjaanku, usahaku, keamananku. Jarang sekali kita minta untuk kesehatannya, keluaragnya, pekerjaannya, keamanannya. Padahal Tuhan Yesus dalam pengajaran doa Bapa kami, mengajarkan sebuah prinsip doa bahwa doa itu bukan hanya untuk saya, tetapi untuk kami. Bapa KAMI di surga, berikanlah KAMI pada hari ini makanan yang secukupnya, ampunilah KAMI akan kesalahan kami, Janganlah membawa KAMI ke dalam pencobaan. Semuanya memakai KAMI, bukan saya. Namun seringkali ketika kita berdoa bapa kami pun, yang ada dalam pikiran kita tetap si aku. Pada waktu saudara mengatakan Bapa kami di sorga, berikanlah makanan kami yang secukupnya pada hari ini, ampunilah kami, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Dalam pikiran kita, siapa itu kami? Jujur, seringkali kami yang kita maksud itu adalah keluargaku. Berikanlah makanan untuk keluargaku pada hari ini, ampunilah keluargaku, janganlah bawa keluargaku dalam pencobaan. Padahal; kami disini adalah saya dan orang orang percaya lainnya, karena doa Bapa Kami ini diajarkan kepada kelompok murid murid Tuhan Yesus yang pada waktu itu datang meminta diajarkan untuk berdoa.
Pada saat kita dapat mendoakan orang lain dalam doa doa pribadi kita, maka kita adalah orang Kristen yang bertumbuh dalam kerohanian kita. Abraham punya ahti untuk mendoakan Sodom karena dia dewasa dalam kerohaniannya. Demikian juga dengan saudara. Tanda kedewasaan rohanimu juga bisa dilihat dari doa doamu.
Aplikasi: tanda kedewasaan rohani dan doa syafaat
Berdoa syafaat bukan hanya merupakan tanda bahwa kerohanian seseorang bertumbuh, tetapi doa syafaat juga dapat membantu kita bertumbuh dalam kerohanian. Kita akan semakin mengenal Tuhan setelah berdoa syafaat. Abraham semakin bertumbuh dalam pengenalannya akan Tuhan setelah berdoa syafaat. Meyer menuliskan: bahwa secara sepintas, seakan-akan Abraham membawa Allah dari point ke point. Secara sepintas kelihatannya Abraham pandai sekali, yakni dia berdoa meminta dahulu jika ada lima puluh orang benar, apakah Allah akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Lalu setelah Tuhan menjawab “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Setelah permintaannya dikabulkan, Abraham menaikkan lagi negosiasinya, yakni sekarang, empat puluh lima orang benar, jika ada di Sodom, apakah Allah akan memusnahkan Sodom bersama sama orang benar? Tuhan menajwab : “Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Abraham menurunkan lagi jumlah orang benarnya, yakni empat puluh orang. Tuhan Ok. Kemudian Abraham, turunkan lagi tiga puluh orang benar, dan Tuhan tetap Ok. Abraham nego lagi, minta bagaimana kalau ada dua puluh orang benar dan Tuhan tetap mengatakan: Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu.” Dan terakhir, Abraham mengatakan : sekiranya Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.”. Kalau kita perhatikan percakapan Allah dengan Abraham itu, kelihatannya, seolah olah, Abraham membawa Allah dari lima puluh orang benar menjadi sepuluh orang benar. Kata meyer, sebenarnya, bukan seperti itu. Bukan Abraham yang membawa Allah dari lima puluh orang benar kepada sepuluh orang benar., Bukan Abraham yang memakai taktik dalam menawar kemurahan dan pengampunan Allah atas kota sodom. Bukan Abraham yang menarik Allah dari lima puluh ke sepuluh. Sebaliknya, Tuhan lah yang membawa Abraham berdoa seperti itu, Tuhan sedang mendidik Abraham dalam menaikkan doa syafaat. Abraham tidak bisa mempelajari kemurahan dan kebenaran Allah sekaligus. Dia harus memanjat ketinggian step by step, langkah demi langkah. Setelah dia melangkah satu per satu barulah dia berani meminta permintaan selanjutnya. Saya yakin, Abraham tidak merencanakan membuat taktik doa seperti ini yakni, dari lima puluh orang benar ke sepuluh orang benar. Abraham bisa terus turun dari lima puluh, empat puluh lima, empat puluh, tiga puluh, dua puluh, sepuluh, karena dia melihat bahwa Allah itu murah hati dan mau menjawab setiap permintaannya, makanya dia terus turunkan sampai sepuluh orang benar. Jadi sebenarnya Allah lah yang sedang membawa Abraham kepada tingkatan itu. Allah yang menarik Abraham untuk terus belajar akan kemurahan Allah dan kebenarannya Allah.. Dari setiap jawaban Tuhan yang mengabulkan doanya, Abraham belajar bahwa Allah itu benar dan Allah itu penuh kemurahan. Doa syafaat yang Abraham panjatkan untuk Sodom membawa Abraham kepada tingkatan rohani yang lebih tinggi lagi, dan membawa Abraham kepada pengenalan yang lebih dalam lagi mengenai Allah. Doa Syafaat akan menolong kita untuk bertumbuh dalam kerohanian.
Kalau kita mau dibawa oleh Tuhan kepada tingkatan pertumbuhan rohani yang lebh tinggi dari sekarang, doakanlah orang lain, doakanlah gereja, doakanlah penginjilan, doakanlah bangsa dan Negara.
Aplikasi: doa syafaat + menolong untuk bertumbuh

Bagaimana cara Abraham berdoa syafaat?
Abraham berdoa secara biblical. Dia mengatakan dalam doanya, “apakah Engkau akan melenyapkan oang benar bersama sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena ke lima puluh orang benar yang ada dalam kota itu? Jauhlah kiranya daripadaMu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersamasama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah olah sama dengan orang fasik. Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?
Abraham tahu dari kisah Air Bah yang pernah melanda bumi, bahwa Allah itu adalah Allah yang adil, yang akan melenyapkan orang fasik n dan menyelamatkan orang benar. Kalimat-kalimat doanya mantap karena didasari dengan pemahaman yang benar mengenai karakter Allah adil. Dia berdoa secara biblical meskipun saat itu Alkitab belum dituliskan secara lengkap untuk Abraham. Namun dia berdoa dengan pemahaman yang benar mengenai Allah.
Saat ini kita sudah memiliki Alkitab secara lengkap. Seharusnya kita berdoa bisa jauh lebih baik daripada Abraham karena kita memiliki pengertian yang lebih utuh akan Allah dan kehendakNya. Kita memiliki sangat banyak contoh contoh doa dalam Alkitab yang bisa kita pakai untuk menaikkan doa doa kita. Mengapa berdoa termasuk doa syafaat terkadang terasa membosankan dan seringkali terasa hambar? Pada waktu saya berdoa, memang terkadang terasa hambar. Saya bertanya Tanya mengapa yah? Ternyata penyebabnya adalah kalimat yang saya katakan itu itu saja. Abraham berdoa sesuai dengan apa yang Alkitab katakan mengenai Allah, yakni Allah itu adil dan pasti menghukum dengan adil. .Berdoa terkadang terasa menjenuhkan bukan karena doa itu membosankan. Doa terasa membosankan karena kita yang membuat nya terasa membosankan. Tanpa kita sadari kata kata doa kita itu itu saja sejak kita bertobat sampai hari ini. Pada saat kita mengubah kata kata doa kita menjadi kata kata dalam alkitab, maka doa itu akan lebih hidup, menyegarkan dan efektif. Pakialah kitab mazmur. Satu hari satu pasal mazmur untuk didoakan akan memperkaya dan membuat doa saudara lebih berkuasa. Urutlah mulai dari pasal satu sampai pasal 150. Steven Wright mengatakan:

Inilah pencurian yang dapat dibenarkan
mendokan kata kata pinjaman ini
kata kata saya sendiri telah habis bertahun tahun lalu
seperti angin ketika sebuah kapal menabrak kelesuan
saya karam
kurang doa
hingga saya belajar bagaimana meminjam kata kata
kini permohonan permohonan dalam mazmur menjadi permohonan permohonan saya

Bagian-bagian kitab yang lain juga dapat saudara pakai dalam menaikkan doa syafaat. Dengan memakai ayat ayat Alkitab dalam kata kata doa akan memperluas doa doa saudara, menyegarkan dan memperbaharui doa saudara.
Berikut ini adalah contoh memakai ayat Alkitab dalam doa doa kita
Mendoakan anak
• Agar mereka hidup dalam kebenaran (1 Yoh 1:4)
• Bertambah besar , bertambah hikmatNya, semakin dikasihi Allah dan manusia ( Lukas 2:52)
Mendoakan saudara seiman di gereja
• Menguatkan dan meneguhkan dia oleh RohNya di dalam batinnya (efesus 3:16)
• Supaya dia berakar serta berdasar di dalam kasih (efesus 3:17)
• Supaya dia dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, (19) dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. (Efesus 3: 18-19)

Mendoakan keluarga yang belum percaya
• Agar ada yang memberitakan Injil kepada mereka
• Agar mereka diberikan kesempatan mendengar Injil dan percaya kepada Kristus. (Roma 10:14)
Mendoakan gereja
• Agar anggota gereja diberikan roh hikmat dan wahyu untuk mengenal dia dengan benar (Efesus 1:17)
• Supaya bertumbuh, dan setiap hari Tuhan menambahkan jumlah dengan orang yang diselamatkan (Kisah rasul 2:47).
Saudara bisa memakai ayat ayat yang lain lagi sebagai dasar doamu yang sesuai dengan pergumulan orang yang akan didoakan.

Bagaimana cara Abraham berdoa syafaat? Abraham berdoa bukan hanya secara biblical. Namun dalam doanya, Abraham mengemukakan alasannya. Abraham berkata “Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Abraham ber-argumen bahwa Allah harus dilihat dan dikenal dalam perbuatanya yang adil dan ini tidak akan terjadi kalau orang benar dibinasakan bersama sama derngan orang jahat. Abraham mengetahui Allah sebagai Allah yang adil dan Juruselamat dan dengan dua pengetahuan ini, dia membangun alasannya ketika berdoa. Saya sudah pernah menyampaikan dalam KTB bahwa dalam doa kita mesti punya alasan. Ketika minta kepada Tuhan kemukankalah alasannya mengapa saudara meminta itu kepada Allah. Dari doa syaafatnya Abraham terlihat dengan jelas dia memberikan alasan mengapa dia meminta agar Tuhan jangan membinasakan sodom kalau ada 50 orang benar dalam kota itu. karena kalau Tuhan melakukannya maka orang akan memandang Tuhan itu tidak adil karena membinasankan orang benar bersama sama dengan orang fasik.
Alasan yang sama juga dipakai oleh Musa ketika Musa berdoa agar Tuhan jangan membinasakan umat Allah, dimana Allah hendak membuat sebuah umat yang baru melalui keturunan Musa. Musa memberikan alasan bahwa kalau Tuhan membinasakan seluruh Israel, maka bangsa bangsa lain akan mengatakan bahwa Tuhan membawa keluar bangsa Israel dari Mmesir dengan maksud untuk membunuh mereka di gunung dan bukan untuk memberikan mereka tanah perjanjian. Allah mendengarkan Musa dan tidak jadi membinasakan bangsa Israel. (Keluaran 32:11-14).
Berdoa dengan memakai alasan, akan menolong kita untuk mengetahui motivasi dari permohonan kita. Mengapa seringkali doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Karena salah motivasi. Rasul Yakobus mengatakan :’ Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yakobus 4:3). Ketika kita memberikan alasan mengapa kita memintanya kepada Tuhan, maka hal ini akan menguji motivasi apa yang ada di balik permintaan itu. Jawablah dalam hati saudara saat ini.
Mengapa saudara meminta agar diberkati dalam pekerjaanmu
Mengapa saudara minta disembuhkan?
Mengapa saudara minta kesehatan dan panjang umur?

Kemukakanlah alasannya dihadapan Tuhan. Hal ini menguji motivasi kita meminta bahwa apa yang kita minta bukan untuk memuaskan hawa nafsu. Kalau saudara akan bernegosiasi dengan seseorang, pasti saudara akan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan negosiasi itu. Demikian juga pada saat kita hendak berdoa, kita juga terkadang perlu menyiapkan diri untuk negosiasi dengan Allah. Memang tidak setiap doa harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ada doa yang spontan, namun ada juga doa yang mesti dipersiapkan dengan baik sebelumnya, baik itu dasar Alkitabnya maupun alasannya. Doa dipersiapkan dengan baik bukan dengan tujuan didengar oleh manusia tetapi untuk didengar dan dijawab oleh Tuhan. Tuhan juga menjawab kita melalui bagaimana ucapan kita.
Suatu hari Tuhan Yesus oleh seorang perempuan Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. (27) Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (28) Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” (29) Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (30) Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. Mar 7:26-30
Karena alasan yang dikemukakan oleh perempuan itu, karena kata katanya, maka permintaannya dikabulkan. Iman dinyatakan melalui perkataan kita. Kalau kita akan meminta bantuan kepada seseorang, kita pasti akan mempersiapkan sejumlah argument supaya kita dibantu khan? Katanya kalau mau pinjam uang ke bank, ada yang namanya wawancara. Saudara pasti mempersiapkan sejumlah argument untuk wawancara itu. Mengapa ketika datang berdoa kepada Tuhan dan meminta sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, saudara tidak mempersiapkan dirimu dengan firman Tuhan untuk bernegosiasi dengan Allah? Dengan negosiasi, dengan memakai firman Allah, kita akan semakin mengenal Allah yang kita sembah. Abraham bernegosiasi dengan Allah, dan dia semakin ditarik oleh kemurahan Allah dan semakin bertambah dalam pengenalannya akan Allah.

Apa hasilnya?
Apa hasil doa syafaat Abraham? sepertinya Tuhan tidak menjawab doanya karena Sodom tetap dimusnahkan, sebab dalam kota Sodom tidak ada 10 orang benar. Sodom tetap dihukum karena kejahatan mereka. Namun sebenarnya Tuhan juga menjawab doa Abraham karena Tuhan tidaklah memusnahkan orang benar. Lot tetap diselamatkan. Inilah hasil dari sebuah doa syafaat. Kalau Abrham, tidak berdoa, yakinlah Lot pasti mati juga bersama-sama dengan istri dan anak anaknya. Lot selamat karena doanya Abraham. Seandainya Abraham tidak berdoa, maka Lot sekeluarga sudah mati oleh hujan belerang dan api dari langit. Walaupun Lot sekeluarga orang benar, namun sebenarnya mereka layak dihukum mati. Mengapa? Karena
Abraham meminta kepada Allah seperti ini dalam kejadian 18:23-25 Abraham datang mendekat dan berkata: “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? (24) Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? (25) Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” seandianya Tuhan menghukum seluruh kota walaupuna da 50 orang ebanr di dalamnya, apakah Tuhan sudah sewenang wenang dan bertindak dengan tidak adil? sebenarnrya Tuhan tetap adil ketika menghukum satu kota walaupun dalam kota itu ada 50 orang benar. Mengapa? karena 50 orang benar itu telah berdosa karena tidak menjalankan fungsi sosial mereka dengan baik. Mereka tiak bisa menjadi terang dan garam ditengah tengah kegelapan dan kebusukan.
Alkitab mengajarkan kepada kita adanya tanggungjawab sosial dan dosa sosial. satu roang berdosa saja pun dalam sebuah komunitas maka seluruh komunitas pantas mendapatkan hukuman. Apalagi kalau 99 persen komunitas berdosa. Yang 1 persen pasti tidak akan lolos kalau tidak mendapatkan kemurahan Allah. Malcolm Brownlee mengatakan bahwa dalam Alkitab hal-hal perorangan tidak terpisahkan dari hal-hal sosial. Dalam agama Yahudi dan Kristen individu selalu dilihat dalam konteks sosialnya. Namun banyak orang kurang merasa bertanggungjawab dalam masyarakat umum. Alkitab melihat manusia sebagai mahluk sosial. Tindakan jahat yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang dalam sebuah kelompok atau bangsa dapat membuat semua orang menderita atau mendapatkan hukuman. Sebuah contoh dapat dilihat dalam Yosua 7. Karena dosa Akhan yang mengambil sesuatu yang dikhususkan bagi Tuhan berakibat 36 orang Israel mati terbunuh di kota Ai, 3000 orang melarikan diri dari tentara Ai, dan seluruh bangsa menderita penghinaan karena dikalahkan oelh bangsa lain. Pada bagian lain dari Alkitab yaitu 1 Tawarikh 21:17 memperjelas argumentasi ini bahwa satu atau beberapa orang berbuat dosa semua orang bisa kena hukumannya. Raja Daud menyuruh Yoab dan pemuka rakyat untuk menghitung jumalah bangsa Israel. Tetapi hal itu dipandang jahat oleh Tuhan sebab itu dihajarnya orang Israel. Raja Daud dengan menyesal berkata kepada Tuhan: “Bukankah aku ini
yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka ? Ya Tuhan, biarkanlah kiranya tanganMu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umatMu.” Dalam Perjanjian Lama, Allah menghukum bukan individu-individu saja, tetapi juga kota-kota seperti Sodom dan Gomora dan negara-negara seperti Israel dan Babel. Peristiwa Sodom dan Gomora yang dihancurkan oleh api dari langit mengingatkan kita akan adanya tanggungjawab kolektif dari suatu kota, daerah ataupun bangsa, dan ini sudah merupakan alasan bagi Tuhan untuk menjatuhkan hukumannya dengan bencana yang mengerikan.?
JAdi sebenarnya kalau pun ada 50 orang benar di dalam kota sodom , kota Sodom tetap layak dimusnahkan karena ke 50 orang benar itu telah berodsa secara sosial dalam kota itu, mereka terikat secara sosial. Pada waktu Tuhan mengabulkan permintaan Abraham bahwa Tuhan tidak akan memusnahkan seluruh kota karena yang 50 orang itu, maka itu adalah anuegrah. Kalau Abraham tidak berdoa, seandianya ada 100 orang pun orang benar, Tuhan bisa saja memusanhkan kota itu. Namun Tuhan baik dan Dia mengabulka permitaan Abraham dengan berkat dalam yat 26, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Apalagi ternyata keyantaatnya hanya ada satu kelaurga orang benar. Oleh sebab itu jelas bagi kita bahwa seandianya Abraham tidak berdoa syafaat saat itu, Lot juga akan binasa karena Lot juga berdosa secara sosial. Namun berkat doa abraham Lot selamat. Jadi Doa itu syafaat itu mujarab.
Saya melihat ada banyak sekali doa syafaat saya yang dijawab oleh Tuhan. Saya pernah mendoakan papa saya agar percaya kepada Tuhan Yesus, saya juga pernah mendoakan om saya, mendoakan ipar saya, adik saya, dan sekarang mereka semuanya sudah percaya kepada Kristus bahkan sangat giat beribadah kepada Tuhan. Doa syafaat itu mujarab. Bawalah keluargamu, sesamamu, gereja, bangs dan Negara kepada Tuhan. Kita terikat secara sosail dengan gereja, dengan masyarakat, dengan bangsa dan Negara ini. Kita turut bertanggungjawab dengan apa yang terjadi di keluarga kita, di gereja kita di kita bandung, dan di Indonesia.
Penutup:
Kehadiran kita di sebuah keluarga, di gereja di masyarakat dan di tengah tengah bangsa dan negara memiliki dampak yang sangat besar. Perhatikanlah Kejadian 18:32, dimana Abraham meminta lagi untuk terakhir kalinya: “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.”
Tuhan berjanji tidak akan memusanhkan Sodom kalau ada 10 orang benar saja dalam kota itu. Kalau kita berdoa, maka walaupun hanya ada 10 saja orang benar, maka Tuhan akan menyelamatkan kota sodom. Sebenarnya orang fasik sangatlah berhutang kepada orang benar. Demi karena umat Tuhan, maka berkat diberikan kepada yang tak pantas menerimanya dan penghakiman dialihkan dari mereka yang seharusnya dibinasakan. Kambing domba Laban bisa berlipat ganda dikarenakan ada Yakub disana (Kejadian 30:27). Potifar menjadi makmur dikarenakan Yusuf bekerja padanya. (Kejadian 39:5). Allah menyelamatkan semua penumpang kapal yang sedang berlayar menuju ke Roma dan dilanda oleh badai yang dahsyat dikarenakan paulus ada di kapal itu (Kis 27:24). Yeremia 5:1 mengatakan bahwa Allah tidak akan membuang bangsa Israel ke dalam pembuangan jika ada satu saja orang benar dalam kota itu. Demikian juga halnya, Tuhan sudah berjanji bahwa jika ada sepuluh orang benar dalam kota itu, maka kota itu tidak akan dibinasakan. Bukankah ini luar biasa? betapa luar biasanya peran orang benar itu dalam kehidupan sehari hari. Meyer menuliskan: Orang orang fasik sangat lah tidak menyadari bahwa mereka berhutang kepada kehadiran anak anak Tuhan di tengah tengah mereka.
Kehadiran orang benar itu sangat penting dalam sebuah kota. Orang orang yang tidak benar mungkin tidak menyadari pentingnya kehadiran orang benar ini. Tetapi saudara menyadari dan mengerti hari ini betapa pentingnya kehadiran orang benar untuk mencegah penghukuman Allah. Kebenaran hidup saudara memberikan pengaruh yang besar dalam di lingkungan saudara tinggal. Seandainya saja ada 10 orang benar yang ada waktu itu di sodom dan gomora, maka sodom dan gomora pasti masih ada. Kehidupan yang benar yang saudara jalani di dunia ini memang penting bagi keluarga saudara, namun juga penting bagi dunia ini. Hidupkah dengan benar dan takut akan Tuhan. Itu bukan hanya menjadi berkat bagi dirimu tapi menjadi berkat juga bagi orang orang sekitarmu dan berkat bagi dunia ini. Berkat ini bukan hanya karena kesaksian hidupmu yang membuat mereka kagum dan berubah tetapi kebenaran hidupmu , dan doa doa syafaatmu akan menjadi pertimbangan bagi Allah untuk segera menjatuhkan hukuman atau memberikan waktu lagi untuk bertobat.
Oleh: Pdt. Yohannis Trisfant
kotbah.org

Senin, 25 April 2011

APA KATA ALKITAB TENTANG: MALAS…?

Malas merupakan suatu kata sifat yang unik. Dalam arti: kata “malas” bisa dipasangkan dengan semua jenis kerja.

Contoh: Malas bekerja, malas menulis, malas bangun pagi, malas membaca dst…

Coba bedakan dengan kata sifat yang lain “jelek” -à tidak bisa dipasangkan dengan semua kata kerja.

Hal itu, memberi gambaran bahwa: kata “malas” telah merasuk ke semua aspek kehidupan. Karena, kata “malas” ini berkonotasi negative, aspek kehidupan yang sudah terkontaminasi kata “malas” ini bisa dipastikan juga akan negative.

Buku kamus merumuskan malas sebagai “tidak mau bekerja atau melakukan sesuatu; segan.”

Sedikit me-review renungan minggu yang lalu, yaitu tentang “The Spirit of Bushido” yaitu:

  1. Gi

= Keputusan yang benar, yang diambil dari sikap yang benar, berdasarkan kebenaran

  1. Yu

= Berani dan bersikap ksatria

  1. Jim

= Murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama

  1. Re

= Bersikap santun dan bertindak benar

  1. Makoto

= Bersikap tulus, setulus-tulusnya. Bersikap sungguh, sesungguh-sungguhnya

  1. Melio

= Menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan

  1. Chugo

= Mengabdi dan loyal

7 (tujuh) prinsip tersebut, kalau sudah kerasukan kata “malas” dijamin tidak akan jalan. Dalam segala aktivitas apapun, agar kita memperoleh hasil optimal maka pertama-tama yang harus disingkirkan adalah: M.A.L.A.S. Benar gak teman-teman?

Tidak ada satu pun orang yang tidak menarik dan tidak sukses! Yang ada hanya orang yang tidak mengembangkan diri secara maksimal (John Robert Powers).

Ada beberapa wujud kemalasan dalam kehidupan manusia:

Pertama, malas mengurus diri sendiri; seseorang yang tidak memiliki keinginan untuk serius dengan dirinya sendiri. Dia malas untuk belajar atau bekerja, dia malas untuk menjaga apa yang dia makan dan minum, dia malas untuk menjaga kesehatan dirinya, dsb.

Kedua, malas rohani; seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk memperhatikan dan giat dalam kehidupan rohaninya. Padahal, dia menyadari bahwa melakukan hal-hal rohani itu adalah baik, misalnya: beribadah ke gereja, setia berdoa dan membaca Alkitab.

Apa kata Alkitab tentang malas?

a. “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” Amsal 6:6

Malas menjadikan manusia “seperti tidak bernilai” bahkan kalah dengan semut. Ketika melihat orang-orang yang malas, Amsal meminta kita belajar dari semut. Mengapa Amsal melakukan ini? Supaya orang malas malu dan kembali rajin. Semut yang kecil begitu rajin padahal tidak ada yang menyuruh, sedangkan manusia-yang diciptakan segambar dengan Allah, malah malas-malasan.

Melihat ini, masakan kita tidak malu dan terus memelihara kemalasan kita? Hendaknya kita memperhatikan Firman Tuhan ini dan menggunakan setiap kemampuan dan kesempatan yang Dia berikan dengan benar.

b. “Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak” Amsal 18:9

Kemalasan adalah unsur perusak dalam hidup sehari-hari. Karena kemalasan banyak jiwa yang telah hilang, kota-kota diamuk api, banyak rumah tangga jadi retak. Kemalasan telah menghambat gelandangan untuk mempunyai hidup yang lebih terhormat, dan menghambat pencuri-pencuri untuk jujur.

c. “Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.” Amsal 19:15

d. “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” Amsal 21:25

Malas berbahaya karena à Malas dapat ‘membunuh’ diri kita sendiri (Ams. 21:25). Kemalasan menimbulkan kerugian bagi diri sendiri. Kemalasan dapat juga mematikan/ mengerdilkan kemampuan dan potensi yang sebenarnya ada dalam diri kita. Hidup kitapun menjadi tidak berguna. Kemalasan rohani juga akan mengakibatkan kita tidak lagi dekat dengan Tuhan.

e. “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Efesus 5:14


Kemalasan menyebabkan cara hidup negatif, yaitu hidup yang terhenti dan tidak efektif yang kesemuanya itu Rohani kita menjadi gersang. Kemalasan rohani bukan saja dosa terhadap Allah, tapi juga dosa terhadap diri sendiri.

Kemalasan rohani apa yang menjangkiti kita saat ini? Ketika kita dijangkiti kemalasan, maka kita harus segera memperbaiki diri.

4 (Empat) Spiritual Check Up sehubungan dengan Kemalasan Rohani, adalah sebagai berikut:


a. Apakah kita malas memberi kesaksian tentang Kristus?

Warning: Kapankah yang terakhir kita bicara tentang Kristus kepada seseorang? Kapankah yang terakhir kita menolong seseorang sehingga ia memperoleh pengetahuan tentang Kristus yang menyelamatkannya? Banyak orang yang kita temui setiap hari membutuhkan Juruselamat, tapi tak sepatah kata pun keluar dari bibir kita untuk menolong mereka mengasihi Kristus. Kita malas, akibatnya orang lain tidak mendapat keselamatan.

b.Apakah kita malas melalui tempat dan orang yang tepat?

Artinya: kita malas beribadah dan bergaul dengan orang yang tepat.

Dalam Kitab Amsal disebutkan: “Pergaulan yang buruk, merusak kebiasaan yang baik”.

#Ilustrasi belajar pada rajawal:#

Rajawali terbang tinggi dengan rajawali lainnya, bukan dengan burung pipit atau jenis burung kecil lainnya, karena tidak ada jenis burung lainnya yang bias terbang lebih tinggi daripada burung rajawali. Seorang Pemenang harus bersepakat dengan orang orang yang mempunyai pola kemenangan


c. Apakah kita malas di dalam Firman Tuhan?

Roma 10:17 à Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Warning: 1 Petrus 2:2 mengajarkan kepada kita, bahwa kita harus “selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh”. Sebabnya maka banyak orang Kristen tidak bertumbuh, ialah karena mereka tidak membaca Alkitab, dan penyebabnya mereka tidak membaca Alkitab ialah karena mereka malas. Pemazmur mengatakan bahwa ia memikir-mikirkan hukum Allah siang dan malam, dan sebagai hasilnya, Firman Allah adalah bagaikan madu bagi hati dan jiwanya.


d. Apakah kita malas Berdoa?

Warning: Rasul Paulus berkata bahwa kita harus tetap berdoa (1 Tes 5:17). Doa adalah nafas hidup rohani kita. Jika, tidak bernafas sama artinya dengan mati. Jadi kalau tidak berdoa, rohani kita juga akan menjadi gersang dan mati. Banyak jiwa-jiwa yang sudah ada dalam Kristus, tapi rohaninya gersang. Salah satunya, karena dia tidak memberi nafas hidup. Karena kita malas hidup doa kita jadi terlalai, akibatnya sumber kerohanian kita jadi kering.