Selasa, 12 Juli 2011 00:00 Pdt. Dr. Ir. Jusak Handojo, MA
Read more: http://www.sinodegbi.org/artikel/
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi ayng akan datang kedalam dunia" (Ayat 14)
Bacaan Firman Tuhan hari ini membuktikan keberadaan Yesus sebagai Tuhan Sang Pembuat Mujizat. Mujizat ini dimulai dari ketika Yesus memberikan suatu pernyataan tentang keinginan-Nya agar orang-orang yagn sangat banyak itu diberi makan, tetapi masalahnya mereka berada disuatu tempat dan situasi yang tidak memungkinkan untuk menyediakannya.
Secara logika saja sudash sulit untuk menyediakan roti yang cukup, belum lagi di daerah itu tidak ada toko bakery yang menjual roti sebanyak itu. Sebenarnya Yesus sudsah tahu apa yang harus dilakukan-Nya, hanya Ia mau mengajarkan para murid-Nya tentang sikap yang harus dimiliki sebelum membuat mujizat.
Secara sepintas Andreas melihat bekal seorang anak kecil yang membawa lima roti jelai dan dua ikan, tetapi Andreas sadar bahwa bejal anak kecil itu sangat tidak berarti bagi orang sebanyak itu.
Sikap yang sama seringkali terjadi pada kita, ketika dalam situasi kebutuhan yang sangat besar, sementara yang kita lihat atau miliki sangat kecil. Kemudian kita mulai bersungut-sungut atau menggerutu lalu mulai membandingkan dengan orang lain yang dianggap lebih beruntung nasibnya.
Jika itu terjadi, maka kita harus bertobat dan belajar dari Tuhan Yesus, walaupun hanya ada 5 roti dan 2 ekor ikan, Ia melihat kemahakuasaan Bapa-Nya (ayat 9-11a).
Mujizat akan selalu dialami oleh mereka yang meletakkan seluruh eksistensi hidupnya kepada Tuhan Sang Khalik.
Kebenaran yang diajarkan kepada kita adalah jangan menganggap tidak berarti sesuatu yang mungkin kecil dan tidak berarti yang ditaruh dalam hidupmu, mulailah memandang kepada Bapa, Pencipta langit dan bumi, lalu ucapkan syukur atas berkat itu!
Belajar dari kebenaran diatas, maka apa yang harus anda lakukan dalam menghadapi hari-hari yang sukar ke depan? Menghadapi hari-hari yang penuh goncangan ini Tuhan memberikan jaminan-jaminan melalui janji-Nya, yakni:
1. Setiap ada tantangan, berarti ada kesempatan. Masalah selalu ada selama kita hidup didunia ini, tetapi sebagai anak-anak Tuhan, kita memiliki kesempatan dalam setiap tantangan itu untuk mengalami lawatan mujizat. Masalahnya adalah ketika roti itu masih ditangan sang anak kecil, maka tidak akan terjadi mujizat, tetapi ketika roti itu diserahkan ke tangan Tuhan Yesus, disitulah mujizat pelipatgandaan terjadi (ayat 12).
Sekarang yang perlu menjadi perenungan kita adalah “roti itu” dipegang terus dalam tangan kita? Artinya kita masih mengandalkan kekuatan sendiri serta kemampuan logika yang sangat terbatas. Kita tidak akan mengalami mujizat, apabila memegang terus ditangan kita dan tidak dilepaskan ke tangan Tuhan. Tetapi apabila dalam setiap tantangan kita selalu berjuang bersama Tuhan (mengandalkan Tuhan), maka disitulah kunci kemenangan kita.
2. Iman yang dinyatakan dalam ketaatan. Dalam hari-hari yang penuh goncangan ini, tidak cukup kita berkata saya beriman, tetapi kita harus mengekspresikan iman kita dalam ketaatan kepada Firman Tuhan (Yakobus 1:22).
Karena iman tanpa perbuatan adalah kosong (Baca. Yakobus 2:19-22). Ketaatan anak kecil memberikan roti itu kepada Tuhan Yesus menghasilkan kelimpahan (ayat 11-13). Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketaatan dalam hal memberi perpuluhan dan menabur benih keuangan kita dalam ladang Tuhan yang akan membawa mujizat keuangan (Maleakhi 3:10; I Korintus 9:9-15)
Ketaatan kita dalam memberitakan Injil akan membawa mujizat tuaian jiwa-jiwa dan penyertaan Tuhan atas hidup kita (Roma 10:12-15; Matius 18:18-20) dan sebagainya. Kebenarannya adalah apabila kita taat kepada perintah Tuhan hasilnya adalah berkat (Ulangan 28:1-14). Doa saya, kiranya kita semua mengalami seperti yang Tuhan Yesus rindukan, yaitu mengalami mujizat-Nya.
Doa: Nafas kehidupan serta keberadaan hidupku sampai saat ini adalah merupakan mujizat-Mu ya Tuhan. Karena itu, aku bersyukur dan mempersembahkan seluruh hidupku untuk Engkau pakai bagi kemuliaan nama-Mu. Amin.
Renungkanlah:
1.Bagaimana caranya supaya saudara selalu dapat mengalami mujizat Tuhan dalam hidupmu?
2.Mujizat terbesar apakah yang pernah saudara alami sepanjang hidupmu? Ceritakanlah itu!
Read more: http://www.sinodegbi.org/artikel/daily-reflection/1092-kerinduan-tuhan-untuk-orang-mengalami-mujizat.html#ixzz1UzTOFCtp
Minggu, 14 Agustus 2011
Kerinduan Tuhan Untuk Orang Mengalami Mujizat
Diposting oleh andreas_surya di 01.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar